Wereng hijau mata merah, Athysanini baehaki
Baehaki,
SE. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Jl. Raya No.9
Sukamandi-Subang-Jawa Barat. Telp. 0260-520157, Fax. 0260-520158,
E-mail:
baehakise@yahoo.co.id
Sejarah ditemukannya:
Wereng hijau mata merah, Athysanini baehaki. Kiri serangga betina, kanan serangga jantan
Telah ditemukan wereng hijau kecil
bermata merah pada tahun 1996, yang selanjutnya diberi nama wereng
hijau mata merah. Pertama kali ditemukan di Desa Trasan, Kecamatan
Delanggu, Kabupaten Klaten - Jawa Tengah pada MK 1996 pada habitat
rumput-rumputan, pesemaian padi dan juga di pertanaman padi. Kelimpahan
populasi wereng hijau mata merah berimbang dengan Nephotettix virescens dan N. parpus
walaupun terkadang mendominasi keberadaan wereng hijau (Gambar 1, 2,dan
3) (Baehaki et al, 1997). Pada tahun 2002 serangga wereng hijau mata
merah ditemukan di Sukamandi Kabupaten Subang-Jawa Barat pada lahan
sawah golongan IV saat bera. Pada saat bera serangga ini mendominasi
komunitas sebesar 93.72% (Gambar 4) (Baehaki et al, 2011).
Pada Tahun 1996-1997 pesemaian di desa
Trasan, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah selalu ada
sepanjang waktu. Hal ini disebabkan pola tanam tidak serempak.
Nama dan Ukuran serangga
Sample wereng hijau mata merah dikirim ke Balittan Bogor untuk identifikasi. Hasil identifikasi oleh Dr. Sri Suharni Siwi dan Trisnaningsih dari Baliitan Bogor serangga ini termasuk termasuk genus Athysanini. Spesiesnya tidak diketahui, oleh karena itu sebagai penciri untuk wereng hijau lainnya maka serangga tersebut diberi nama Athysanini baehaki.
Ukuran serangga wereng hijau mata merah
sangat kecil. Wereng betina berukuran lebar 1 mm dan panjang 3 mm.
Ukuran tubuh serangga jantan lebar 1 mm dan panjang 2 mm.
Peranan:
Populasi serangga terdapat pada
rumput-rumputan dan padi. Serangga ini belum dapat diketahui mengenai
biologinya maupun fungsi sebagai hama pada tanaman padi atau sebagai
penular penyakit virus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar